Rangkuman materi pertemuan 14

IMPLEMENTASI DAN PEMELIHARAAN


Nama : Sisilia Ernawati
NIM  : 11172226
Kelas  : 11.6AC.05

1. Konsep Implementasi

IMPLEMENTASI
Perancangan dan implementasi Perangkat Lunak adalah tahap dalam proses RPL dimana dikembangkan sistem Perangkat Lunak yang dapat dieksekusi.
Implementasi adalah proses mewujudkan desain sebagai sebuah program.
RPL mencakup semua kegiatan yang terlibat dalam pengembangan Perangkat Lunak dari persyaratan awal sistem hingga pemeliharaan dan pengelolaan sistem yang digunakan.
Implementasi dapat melibatkan pengembangan program atau menyesuaikan dan mengadaptasi sistem generik, offthe-shelf untuk memenuhi persyaratan khusus dari suatu organisasi.

2. Aspek Implementasi

Aspek implementasi yang sangat penting untuk RPL:

  1. Reuse, Sebagian besar Perangkat Lunak modern dibangun dengan menggunakan kembali komponen atau sistem yang ada.
  2. Configuration Management, Selama proses pengembangan, banyak versi yang berbeda dari setiap komponen Perangkat Lunak .
  3. Host-Target Development, Produksi PL biasanya tidak dijalankan pada komputer yang sama dengan lingkungan pengembangan Perangkat Lunak. Pengembangan pada satu komputer (sistem host) dan dijalankan pada komputer yang terpisah (sistem target).


A. Reuse

  Penggunaan ulang (reuse) Perangkat Lunak dimungkinkan pada sejumlah level yang berbeda:

  1. Tingkat Abstraks. Pada tingkat ini, tidak menggunakan reuse software secara langsung tetapi menggunakan pengetahuan abstraksi dalam desain Perangkat Lunak menggunakan pola desain dan pola arsitektur.
  2. Tingkat Objek. Pada tingkat ini, langsung menggunakan reuse objects dari library daripada menulis kode sendiri.
  3. Tingkat Komponen. Komponen adalah kumpulan objek dan kelas objek yang beroperasi bersama untuk menyediakan fungsi dan layanan terkait. Pada tingkat ini harus menyesuaikan dan memperluas komponen dengan menambahkan beberapa kode sendiri.
  4. Tingkat Sistem. Pada tingkat ini, menggunakan kembali seluruh sistem aplikasi. Biasanya melibatkan beberapa jenis konfigurasi sistem. Dapat dilakukan dengan menambahkan dan memodifikasi kode atau dengan menggunakan antarmuka konfigurasi sistem sendiri.


Keuntungan menggunakan reuse software yang ada:

  • Dapat mengembangkan sistem baru dengan lebih cepat
  • Dengan risiko pengembangan yang lebih sedikit dan juga biaya yang lebih rendah
  • Karena reuse software yang digunakan telah diuji dalam aplikasi lain, sehingga lebih dapat diandalkan dari pada Perangkat Lunak baru

Biaya yang terkait dengan penggunaan kembali:

  1. Biaya waktu yang dihabiskan dalam mencari Perangkat Lunak untuk digunakan kembali dan menilai apakah sudah memenuhi kebutuhan atau tidak, dan menguji Perangkat Lunak untuk memastikan bahwa dapat bekerja di lingkungan sistem.
  2. Biaya membeli Perangkat Lunak yang dapat digunakan kembali.
  3. Biaya untuk adaptasi dan mengkonfigurasi komponen Perangkat Lunak /sistem yang dapat digunakan kembali.
  4. Biaya untuk mengintegrasikan elemen reuse software yang dapat digunakan satu sama lain (jika menggunakan Perangkat Lunak dari sumber yang berbeda) dan dengan kode baru yang telah dikembangkan.


B. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management)

 Manajemen konfigurasi merupakan proses rekayasa sistem untuk menetapkan dan mempertahankan konsistensi dari kinerja produk, fungsional, dan atribut fisik dengan persyaratan, desain, dan informasi operasional sepanjang hidupnya
Tujuan dari manajemen konfigurasi adalah untuk mendukung proses integrasi sistem sehingga semua pengembang dapat mengakses kode dan dokumen dengan cara yang terkontrol, mencari tahu perubahan yang telah dibuat, dan mengkompilasi dan menghubungkan komponen untuk membuat system

Tiga aktivitas dasar manajemen konfigurasi:

  1. Version Management, dukungan diberikan untuk melacak berbagai versi komponen Perangkat Lunak, mencakup fasilitas untuk mengkoordinasikan pengembangan oleh beberapa programmer.
  2. Integrasi sistem, dukungan disediakan untuk membantu pengembang menentukan versi komponen yang digunakan untuk membuat setiap versi sistem.
  3. Pelacakan masalah, dukungan diberikan untuk memungkinkan user melaporkan bug dan masalah lain, dan memungkinkan semua pengembang untuk melihat siapa yang bekerja pada masalah ini dan memperbaikinya


C. Host-Target Development

Perangkat Lunak dikembangkan pada satu komputer (host), tetapi berjalan pada mesin yang terpisah (target).
Platform lebih dari sekedar perangkat keras, termasuk sistem operasi yang terinstal ditambah perangkat lunak pendukung lainnya seperti DBMS, platform pengembangan, dan lingkungan pengembangan interaktif.
Platform pengembangan dan eksekusi adalah sama, sehingga memungkinkan untuk mengembangkan Perangkat Lunak dan mengujinya di mesin yang sama. Tetapi terkadang sering berbeda sehingga perlu memindahkan Perangkat Lunak yang dikembangkan ke platform eksekusi untuk menguji atau menjalankan simulator pada mesin untuk pengembangan
Platform pengembangan Perangkat Lunak harus menyediakan berbagai alat untuk mendukung proses RPL, termasuk:
  1. Sebuah kompilator terintegrasi dan sistem pengeditan yang dirancang secara sintaks yang memungkinkan untuk membuat, mengedit, dan mengkompilasi kode.
  2. Sistem debug bahasa.
  3. Alat pengeditan grafis, seperti alat untuk mengedit UML.
  4. Alat pengujian, seperti JUnit yang dapat menjalankan serangkaian tes secara otomatis pada versi baru program.
  5. Alat dukungan proyek yang membantu mengatur kode untuk berbagai proyek pengembangan.
  6. Diperlukan keputusan tentang bagaimana perangkat lunak yang dikembangkan akan digunakan pada platform target.

  Pertimbangan dalam membuat keputusan adalah:
  1. Persyaratan perangkat keras dan perangkat lunak dari suatu komponen
  2. Ketersediaan persyaratan sistem
  3. Komunikasi komponen, jika ada tingkat lalu lintas komunikasi yang tinggi antar komponen
  4. Konsep Pemeliharaan


Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan perangkat lunak adalah suatu aktivitas yang sangat luas yang sering digambarkan mencakup semua pekerjaan yang dibuat di suatu sistem setelah perangkat lunak beroperasi.
Aktivitas meliputi:

  1. Penambahan atau perbaikan program, seperti penambahan fungsi baru, dan perbaikan tampilan.
  2. Perbaikan terhadap kesalahan yang timbul
  3. Penghapusan kemampuan kualitas
  4. Peningkatan pencapaian & memperluas daya guna untuk memenuhi kebutuhan user yang semakin bertambah
  5. Menyesuaikan perangkat lunak untuk memenuhi lingkungan yang berubah.


A. Kategori Pemeliharaan PL
Korektif adalah perbaikan program akibat adanya kesalahan
Adaptif adalah penyesuaian dengan lingkungan yang baru, seperti penerapan pada platform di lingkungan yang baru, format tampilan printer, dll
Perfective terjadi pada saat pengguna sistem atau stakeholder merubah requirement dari sistem yang dibangun
Preventif berhubungan dengan prediksi yang akan datang, seperti penggunaan anti virus untuk keamanan data, backup data dan program

Contoh Tugas – Tugas Pemeliharaan

       4. Kategori Pemeliharaan

a. Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance)
Pekerjaan pemeliharaan sistem harus dilakukan terlebih dahulu di lingkungan pengujian, dan kemudian dimigrasikan ke operasional sistem.
Situasi terburuk adalah kegagalan sistem. Jika keadaan darurat terjadi, tim pemeliharaan mencoba memperbaiki masalah dengan segera, sementara permintaan sistem tertulis disiapkan dan ditambahkan ke log pemeliharaan.
Ketika sistem beroperasi kembali, tim pemeliharaan menentukan penyebabnya, menganalisa masalah, dan mendesain solusi permanen. Kemudian memperbarui file data, menguji sistem secara menyeluruh, dan menyiapkan dokumentasi lengkap.

b. Pemeliharaan Adaptif (Adaptive Maintenance)
Pemeliharaan adaptif menambahkan peningkatan pada operasional sistem dan membuat sistem lebih mudah digunakan berupa peningkatan fitur baru/perubahan.
Misalnya : layanan baru, teknologi manufaktur baru, atau dukungan untuk operasi berbasis web baru.
Pemeliharaan adaptif membutuhkan lebih banyak sumber daya departemen IT daripada pemeliharaan korektif.
Pemeliharaan adaptif bisa lebih sulit daripada pengembangan sistem baru karena penyempurnaan harus bekerja dalam batasan sistem yang ada/baru.

c. Pemeliharaan Perfektif (Perfective Maintenance)
Melibatkan perubahan operasional sistem agar lebih efisien, dapat diandalkan, dan dapat dipelihara.
Permintaan untuk pemeliharaan korektif dan adaptif biasanya berasal dari pengguna, sedangkan departemen IT biasanya memulai pemeliharaan perfektif.
Pemeliharaan perfektif dapat meningkatkan keandalan sistem. Misalnya, masalah input dapat menyebabkan program berhenti secara tidak normal, sehingga diperlukan program yang dapat menangani masalah tsb.
Semakin banyak program berubah, semakin besar ketidakefisienan dan sulit dipertahankan.

d. Pemeliharaan Preventif (Preventive Maintenance)
Untuk menghindari masalah, pemeliharaan preventif membutuhkan area analisis dimana masalah mungkin terjadi.
Pemeliharaan preventif menghasilkan peningkatan kepuasan pengguna, downtime yang menurun, dan pengurangan biaya.
Pemeliharaan harus dilayani oleh teknisi yang ahli sehingga kualitas pemeliharaan akan langsung mempengaruhi keberhasilan organisasi.

     5. Pemeliharaan Manajemen

A. Tim Pemeliharaan

  1. Systems Administrator, Bertanggung jawab untuk pemeliharaan rutin dan berwenang mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari keadaan darurat. Seperti kerusakan server, pemadaman jaringan, insiden keamanan, dan kegagalan perangkat keras. 
  2. Systems Analyst, Bertugas menyelidiki dan menemukan sumber masalah dengan menggunakan keterampilan analisis dan sintesis. Analisis: memeriksa keseluruhan unsur-unsur individu. Sintesis: mempelajari bagian-bagian untuk memahami keseluruhan sistem. 
  3. Programmer, Programmer aplikasi bekerja pada pengembangan dan pemeliharaan sistem baru.Programmer sistem berkonsentrasi pada perangkat lunak dan utilitas system Programmer basis data fokus pada pembuatan dan dukungan sistem basis data skala besar.


B. Permintaan Pemeliharaan
Pengguna mengirimkan sebagian besar permintaan untuk pemeliharaan korektif dan adaptif ketika sistem tidak berfungsi dengan baik, atau jika mereka menginginkan fitur baru.  

  1. Determinasi Awal Ketika pengguna mengajukan permintaan pemeliharaan, administrator membuat penentuan awal, jika permintaan memerlukan perhatian segera, administrator akan mengambil tindakan sekaligus. 
  2. Komite Peninjau Sistem Ketika suatu permintaan melebihi tingkat biaya yang telah ditentukan atau melibatkan perubahan konfigurasi utama, komite peninjau sistem akan menetapkan prioritas, atau menolaknya. 
  3. Penyelesaian Tugas Administrator sistem bertanggung jawab untuk mempertimbangkan pengalihan tugas di antara staf IT atau membatasi tugas pemeliharaan kepada individu atau tim tertentu agar tugas dapat diselesaikan dengan baik. 
  4. User Notification Pengguna yang memulai permintaan pemeliharaan mengharapkan tanggapan yang cepat, terutama jika situasi tersebut secara langsung mempengaruhi pekerjaan mereka. Bahkan ketika tindakan korektif tidak dapat terjadi dengan segera, pengguna akan menghargai umpan balik dari administrator sistem dan harus terus diberitahu tentang keputusan atau tindakan yang akan mempengaruhi pengguna.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESAIN WEB

RANGKUMAN PERTEMUAN 10